Pages

Tuesday, August 6, 2013

Takut Kehilangan?

7 Agustus 2013, Penghujung Ramadhan 1434 H.

Pernah gak kalian ngerasain sayang banget sama seseorang sampai gak pengen kehilangan dia? Atau pernah gak kalian ngerasain orang itu adalah jodoh yan gudah dituliskan Tuhan buat kalian? Dan wajar gak sih punya rasa takut kehilangan...?

Takut kehilangan. Bagi sebagian orang rasa takut kehilangan menandakan bahwa dia benar-benar sayang sama seseorang. Tapi tanpa mereka sadari rasa takut kehilangan itu bisa menjadi boomerang untuk orang tersebut.
Takut kehilangan, antara sayang atau stuck. Jika kita punya sesuatu dan itu sangat berharga buat kita, tentu saja kita merasa takut kehilangan. Terlebih sesutau itu kita dapatkan dengan cara yang gak instan, butuh proses alias penuh perjuangan. Misalnya aja nih, kamu pengen punya gadget terbaru tapi kamu gak punya cukup uang untuk membelinya. Apa yang bakal kamu lakuin? Kamu bakal berusaha mati-matian untuk ngumpulin uang kan? Setelah kebeli, kamu bakal jaga gadget itu dengan seluruh jiwa raga kamu kan? *abaikan*. Dan kamu gak pengen gadget itu rusak, tergores bahkan sampai diambil orang lain. Sama halnya dengan urusan hati. Dalam hal ini ketika kita sayang sama orang, bagaimanapun caranya kita bakal usaha untuk dapetin dia sesulit dan seberat apapun itu. Gak peduli resiko dan rintangan yang akan kita hadapi nantinya yang penting usaha! Usaha untuk dapetin dia. Begitu udah dapat, rasa kepemilikan pun muncul. Rasa yang menganggap bahwa dia milik kita dan gak rela dia untuk orang lain. Rasa yang dikenal dengan takut kehilangan.

Adalah hal yang wajar jika kita takut kehilangan. Mengingat usaha kita untuk dapetin dia yang jauh dari kata mudah. Ada kata pengorbanan disitu. Gak hanya sekali, tapi sering. Jadi bisa dikatakan wajar kalau kita takut kehilangan. But wait, rasa takut itu bisa menjelma menjadi petaka yang akan merusak hubungan yang udah dibangun itu. Iya, takut kehilangan yang berlebihan malah dikira terlalu mengekang. Bisa-bisa dia yang udah kita jaga malah pergi karena gak betah dengan sikap kita.  

Seringnya rasa takut kehilangan itu bisa menjadi nyata.

"Apa yang terjadi pada hidupmu adalah apa yang ada dipikiranmu."
Kalimat diatas menjelaskan bahwa apa-apa yang terjadi dalam hidup kita itu tergantung pemikiran kita terhadapnya. Jadi jangan sembarangan berpikir, jangan sembarangan negative thinking nanti galau *eh*. Lalu apa yang harus dilakukan? Jawaban yang saya dapat ini adalah hasil dari tanya sana-sini dan menurut saya ada benarnya juga. Jangan terlalu menginginkannya. Ya, itu jawabannya ditambah dengan bumbu tulus, saling percaya, dan terbuka satu sama lain. Kalo dari kedua belah pihak bisa melakukan ini, niscaya rasa takut kehilangan itu perlahan luntur. Lagipula semua yang ada pada kita ini kan gak abadi, gak selamanya melekat dan terus sama kita. Maka ada baiknya jika kita persiapkan diri untuk melepasnya pergi jika suatu saat Tuhan menginginkan kita berpisah. #tsaaaahh.


Hidup ini relaitf, kawan. Ada masanya kamu dan dia harus berpisah. Berpisah karena kalian sudah tidak sanggup lagi untuk saling membahagiakan satu sama lain. Mungkin juga karena memang kamu harus ninggalin dia atau dia yang harus ninggalin kamu. Semuanya relatif. Di dunia ini, gak ada yang gak mungkin kan? :)




Regards,

Alis Nyambung.

No comments:

Post a Comment