Pages

Thursday, August 22, 2013

From "You Are The Apple Of My Eye"

"Having being loved by you makes it harder for me to feel other's love "

Aku rasa kalimat diatas cukup menjadi alasanku untuk belum bisa menerima seseorang lain yang menyukaiku. Karena bagiku saat ini tidak ada orang lain yang menyukaiku seperti kamu menyukaiku. Tidak ada yang bisa tulus seperti yang kamu lakukan padaku saat kamu menyukaiku.

Terima kasih karena telah menyukaiku. 

Wednesday, August 21, 2013

Just My Opinion

Aku percaya bahwa semua akhir itu pastilah indah. Kalau belum indah, itu bukanlah akhir. Maka dari itu, aku percaya bahwa ini adalah salah satu dari serangkaian proses Allah dalam memberikan akhir yang indah. 

Dan biarlah sang waktu menyembuhkan segalanya. Menyembuhkan keadaan yang sudah tidak bisa diperbaiki. Apapun yang terjadi esok, sang waktulah yang bisa menjawab. 

Aku hanya bisa merencanakan. Ibaratnya kontraktor proyek, akulah kontraktornya. Aku nggak tahu apa yang akan aku hadapi di lapangan nanti dan akupun nggak tahu apakah semua sesuai dengan rencanaku. Kalopun nggak sesuai rencana dan ada jalan lain yang lebih baik dari rencanaku, kenapa nggak dipakai? 

Dalam hidup, kita juga diajarkan memilih yang terbaik untuk kita kan? Hanya saja kita sering salah mengira bahwa yang terbaik itu adalah selalu yang kita inginkan. 

Jadi, aku sedang belajar mendengarkan hatiku tentang apa yang benar-benar dibutuhkannya. Ya, sekali lagi karena aku percaya semua akhir pastilah indah.



All end happy ending for sure, if not over happy then it's not the end.

Tuesday, August 20, 2013

Untitled

Sesuai janji ku sahabat.. Aku akan melepaskan kedua wanita itu, mereka sudah tidak membutuhkan ku lagi.. Mereka sudah menemukan penggantiku. Aku rasa cukup sampai di disini.. Akan aku ingat wahai sahabat nyet yg memberi masukan dan dukungan. I love u pull…


Tulisan diatas bukan aku yang bikin. Itu tulisannya yang aku copas dari blognya. Aku gak tau pasti siapa yang dimaksudkan dengan "kedua wanita" itu. Tapi sebagai orang dengan feeling diatas rata-rata, aku bisa merasakan kalau "wanita" yang dimaksudkan itu adalah aku dan mantan pacarnya. Saat ini masih aku tanyakan perihal postingan barunya itu. Tapi dasar operator, mendadak eror disaat yang tidak tepat -_-

Kalo aku punya sedikit keberanian, aku ingin mengatakan ini padanya :
"Aku sayang kamu. Aku gak tau musti gimana lagi untuk bisa bikin kamu sadar kalo aku memang bener sayang. Kalo aku udah gak butuh kamu, aku gak mungkin ingin kamu tetap denganku, ingin kamu selalu memberi tau kabarmu, ingin kamu juga tetap sayang denganku. Dan juga, AKU BELUM TEMUKAN PENGGANTI siapapun itu. Cuma kamu dan masih kamu yang mengisi ruang di dalam hati aku. Orangtuaku, adikku, dan kamu itu punya tempat tersendiri di hati aku. Jadi, tolong jangan menjauh lagi. Walaupun aku belum bisa berpacaran dengan kamu, tapi aku mau kok menjaga hati aku buat kamu. Asalkan kamu juga bersedia melakukan hal yang sama denganku. Walaupun hubungan kita tanpa status yang jelas, asalkan ada komitmen diantara kita semuanya bakal berjalan mulus. Kasih kesempatan untuk "kita" agar bisa bersama-sama sekali lagi. Mau kan?"

Saturday, August 17, 2013

Dibalik 5 cm.

Ini malam minggu ya? Tanggal berapa? 17 Agustus? Hmm Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia-ku :) Kamu sudah cukup tua ya? 68 tahun...

Nggak, aku lagi nggak ngebahas HUT RI kok, hehe. Malam nanti jam 9, film 5 cm tayang di stasiun tv yang ada Burung Rajawalinya. Ternyata cepet juga padahal belum setahun rilis dari bioskop. 

Bukan masalah tayangnya 5 cm yang belum setahun itu. Ini tentang aku yang menontonnya di bioskop. Yap, lagi-lagi aku mengingat-ingat hal ini. Sedih sih, tapi mau gimana lagi otak ini maksa untuk ingat. 

Aku nonton tanggal 17 Desember 2012. Waktu itu rencana mau nonton sama temen-temen kelas, tapi gak jadi. Kenapa gak jadi? Karena aku sudah keburu janjian dengan dia untuk nonton bareng. Iya dia. Gak perlu lah ya aku sebutin namanya :) Waktu itu di Malang lagi musim penghujan jadi tiap siang selalu turun hujan. Kuliah selesai jam 12.40, aku dan dia sudah janjian untuk nonton tapi kami juga bingung nontonnya siang atau malam. Dan ternyata cuaca hari itu bener-bener gak bersahabat. Karena aku masih bingung akhirnya dia memutuskan untuk pulang terlebih dahulu karena hari itu dia praktek bengkel. Di tengah jalan dia kejebak hujan dan berteduh. Sambil berteduh itu, dia menelepon aku untuk tanya kepastian nonton 5 cm. Setelah diskusi yang lumayan panjang sampai ngotot-ngototan *eh* kami putuskan untuk nonton di Mandala 21. Lokasi agak jauh dari kampus tapi harga tiketnya lumayan untuk kantong mahasiswa hehe. 


Cuaca mulai agak bersahabat, hujan udah gak ganas seperti tadi. Akhirnya dia gak jadi pulang dan langsung jemput aku di kostan. 

Terharu dengan dia. Pulang kuliah tanpa ganti baju dan basah-basahan langsung masuk ke bioskop yang dingin.

Karena saat itu film 5 cm memang lagi booming banget, akhirnya kami dapat kursi paling depan! Ya paling bawah dan paling depan -_- Gak masalah deh yang penting nonton. 

Pas di akhir film, pas adegan udah sampai di puncak Mahameru, dia berbisik "Sebenernya aku udah pernah nonton ini..." Hah? dengan gebleknya aku melongo. Dan aku tanya,

"Kok gak bilang? Tau gitu kan gak usah nonton."

"Gak apa-apa kok :)", eh senyum dia.

"Nonton sama siapa?"

"Sama *menyebutkan nama salah satu sahabatnya* :)", yah senyum lagi dianya.

Selepas nonton, kami pun pulang *iyalah masa mau kuliah lagi*. Di jalan, aku tanya lagi.

"Trus kenapa mau aja aku ajak nonton?"

"Ya kan nontonnya sama orang yang beda, hehe"

Ya Allah... rela nonton 2 kali film yang sama demi aku. Demi nonton bareng orang seperti aku. Disitu aku sempet mikir, dia rela melakukan hal seperti ini demi apa? demi aku? demi rasa sayangnya untukku? Sungguh aku belum pernah bertemu orang yang baik dan tulus seperti dia.

Speechless. Iya aku gak bisa berkata apa-apa untuk menanggapi tingkahnya itu. Seandainya dulu aku lebih bisa menghargai perasaannya dan ketulusannya itu meskipun belum bisa membalas perasaannya, mungkin sekarang gak akan ada penyesalan. Gak perlu kami menjauh dan gak perlu juga dia beralih ke yang lain. 

Penyesalan itu datangnya belakangan, kalo diawal itu namanya pendaftaran. 

5 cm. Ada cerita manis saat aku menontonnya. Entah apakah sekarang masih manis atau tidak. Entah apakah dia rasakan yang sama denganku atau tidak. Entahlah...


Satu pelajaran lagi. Kita tidak boleh menyia-nyiakan apa yang sudah ada atau yang menjadi milik kita. Apapun itu, bersyukurlah! :) 




Regards,

Alis Nyambung.

Wednesday, August 14, 2013

Belajar dari Hidup

Liburan udah hampir habis. Itu artinya aku musti segera balik ke perantauan -_- Berat sih ninggalin rumah, kamar, dan segala fasilitas serba ada di rumah mungilku ini. Tapi yaa mau gimana lagi, kewajiban di Malang udah memanggil. 
Saat masuk kuliah nanti aku sudah semester 3. Yup, Ini tahun keduaku menjadi mahasiswi. Tinggal 3 semester lagi lalu aku akan mengerjakan TA dan wisuda *semoga lancar, amin*. Aku gak boleh main-main lagi walaupun aku masih suka berkeliaran kemana-mana *mumpung masih muda* hahaha...
Di semester 3 nanti aku harus punya target. Baik dalam kuliah maupun kehidupanku. I'll do my best :) I believe I can! Semoga aku bisa jadi aku yang lebih baik di semester 3 nanti, karena bakal ada banyak perubahan di hidupku nanti *lebay*.

Jadi inget jungkir balik semester 2...
Semester 2. Aku gak bisa lupain apapun yang udah terjadi di semester 2 lalu. Asem-manisnya jadi mahasiswi dengan segudang tugas, setumpuk kegiatan dan selusin gebetan  *Ngggg... membuat aku sedikit keteteran, hehehe. Tapi kalo gak gitu, gak bakal seru kan? Gak bakal ada yang diceritain kan? Aku gak bakal nulis kayak gini kan? :) Be positive wae lah...
Banyak perubahan semester 2 lalu yang jelas beda dengan semester 1. Mulai dari dosen yang beda dari semester 1, teman-teman yang udah keliatan belangnya, lokasi kuliah yang udah pindah ke kampus baru, kegiatan organisasi yang makin sibuk, sampai masalah hati... Ya, masalah klasik yang sebenarnya pengen aku hindari tapi udah terlambat. Udah banyak kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan di semester 1 lalu gak bisa lagi ditemukan di semester 2. Orang yang dulu selalu nemenin juga udah gak bisa nemenin lagi, malah udah tenang bersama yang lain :). But wait, aku lagi gak mau bahas yang sedih-sedih. Lagi gak mood sedih soalnya, hehehe.

Di semester 2 lalu, aku belajar banyak hal. Aku belajar bagaimana caranya menghargai seseorang sebelum akhirnya aku menyesal karena udah kehilangan dia. Aku belajar untuk tidak mengabaikan dan menyia-nyiakan apa yang sudah aku miliki, walau akhirnya lepas juga. Aku belajar bersyukur. Selain itu, aku juga diajarkan untuk bisa membaca karakter manusia. Jaman sekarang sifat manusia banyak yang gak jelas karena mereka suka memakai topeng, berubah-ubah seperti bunglon. Iya, bunglon. Merubah warna kulitnya demi keselamatan hidupnya. Ada juga lho manusia yang punya sifat seperti itu.Yah cukup pahami saja dan tidak ikut berubah menjadi bunglon :) Oh iya, aku juga belajar untuk berdamai dengan diriku sendiri. Agar segala masalah yang aku punya di semester 2 itu tidak sampai mengganggu hasil belajarku. Intinya aku mendapatkan banyak pelajaran dan ujian di semester 2 lalu. Entahlah bagaimana hasil rapor kehidupanku, yang jelas sekarang aku semakin paham bahwa hidup ini sulit tapi akan selalu ada jalan untuk melaluinya. #tsaaahh




Allah gak tidur kok, Allah selalu mengawasi aku, kamu, dan yang lainnya. Allah selalu bantu kita saat kita membutuhkan-Nya. Allah memang Maha Bisa :) aku harus bisa lebih dan lebih lagi di semester 3 nanti. Terlebih dia yang dulu sempat jauh sekarang dekat lagi :) semoga bisa jadi salah satu penyemangatku :* 
Bismillahhirrahmannirrahim... 










Regards, 

Alis Nyambung.

Tuesday, August 6, 2013

Takut Kehilangan?

7 Agustus 2013, Penghujung Ramadhan 1434 H.

Pernah gak kalian ngerasain sayang banget sama seseorang sampai gak pengen kehilangan dia? Atau pernah gak kalian ngerasain orang itu adalah jodoh yan gudah dituliskan Tuhan buat kalian? Dan wajar gak sih punya rasa takut kehilangan...?

Takut kehilangan. Bagi sebagian orang rasa takut kehilangan menandakan bahwa dia benar-benar sayang sama seseorang. Tapi tanpa mereka sadari rasa takut kehilangan itu bisa menjadi boomerang untuk orang tersebut.
Takut kehilangan, antara sayang atau stuck. Jika kita punya sesuatu dan itu sangat berharga buat kita, tentu saja kita merasa takut kehilangan. Terlebih sesutau itu kita dapatkan dengan cara yang gak instan, butuh proses alias penuh perjuangan. Misalnya aja nih, kamu pengen punya gadget terbaru tapi kamu gak punya cukup uang untuk membelinya. Apa yang bakal kamu lakuin? Kamu bakal berusaha mati-matian untuk ngumpulin uang kan? Setelah kebeli, kamu bakal jaga gadget itu dengan seluruh jiwa raga kamu kan? *abaikan*. Dan kamu gak pengen gadget itu rusak, tergores bahkan sampai diambil orang lain. Sama halnya dengan urusan hati. Dalam hal ini ketika kita sayang sama orang, bagaimanapun caranya kita bakal usaha untuk dapetin dia sesulit dan seberat apapun itu. Gak peduli resiko dan rintangan yang akan kita hadapi nantinya yang penting usaha! Usaha untuk dapetin dia. Begitu udah dapat, rasa kepemilikan pun muncul. Rasa yang menganggap bahwa dia milik kita dan gak rela dia untuk orang lain. Rasa yang dikenal dengan takut kehilangan.

Adalah hal yang wajar jika kita takut kehilangan. Mengingat usaha kita untuk dapetin dia yang jauh dari kata mudah. Ada kata pengorbanan disitu. Gak hanya sekali, tapi sering. Jadi bisa dikatakan wajar kalau kita takut kehilangan. But wait, rasa takut itu bisa menjelma menjadi petaka yang akan merusak hubungan yang udah dibangun itu. Iya, takut kehilangan yang berlebihan malah dikira terlalu mengekang. Bisa-bisa dia yang udah kita jaga malah pergi karena gak betah dengan sikap kita.  

Seringnya rasa takut kehilangan itu bisa menjadi nyata.

"Apa yang terjadi pada hidupmu adalah apa yang ada dipikiranmu."
Kalimat diatas menjelaskan bahwa apa-apa yang terjadi dalam hidup kita itu tergantung pemikiran kita terhadapnya. Jadi jangan sembarangan berpikir, jangan sembarangan negative thinking nanti galau *eh*. Lalu apa yang harus dilakukan? Jawaban yang saya dapat ini adalah hasil dari tanya sana-sini dan menurut saya ada benarnya juga. Jangan terlalu menginginkannya. Ya, itu jawabannya ditambah dengan bumbu tulus, saling percaya, dan terbuka satu sama lain. Kalo dari kedua belah pihak bisa melakukan ini, niscaya rasa takut kehilangan itu perlahan luntur. Lagipula semua yang ada pada kita ini kan gak abadi, gak selamanya melekat dan terus sama kita. Maka ada baiknya jika kita persiapkan diri untuk melepasnya pergi jika suatu saat Tuhan menginginkan kita berpisah. #tsaaaahh.


Hidup ini relaitf, kawan. Ada masanya kamu dan dia harus berpisah. Berpisah karena kalian sudah tidak sanggup lagi untuk saling membahagiakan satu sama lain. Mungkin juga karena memang kamu harus ninggalin dia atau dia yang harus ninggalin kamu. Semuanya relatif. Di dunia ini, gak ada yang gak mungkin kan? :)




Regards,

Alis Nyambung.

Friday, August 2, 2013

Khawatir Ini Untuk Kamu

Kamu yang beberapa hari ini semakin tidak ku mengerti.
Aku khawatir tentang kamu.
Maaf jika berlebihan, tapi aku hanya belum terbiasa tanpa kabarmu.
Berhentilah menjadi misterius, sayang.
Terbukalah padaku dan katakan apa yang kamu inginkan.
Katakan jika kamu rindu, katakan jika kamu sayang.
Dan katakan saja jika kamu ingin menjauh.
Walau sejujurnya aku belum bisa jauh.

Khawatir ini untuk kamu, sayang.
Berhentilah membuatku gusar.
Aku sudah sangat sabar menahan segala rindu yang semakin merobek dinding hatiku.
Jika hati ini sudah terkoyak, berdoalah agar aku masih bisa bertahan untukmu.
Khawatir ini untukmu, sayang.
Jangan tanyakan lagi apakah aku mengkhawatirkanmu atau  tidak.
Tanyakan pada dirimu mengapa tak berhenti membuatku khawatir seperti ini.
Khawatir ini untuk kamu.



Regards,

Alis Nyambung.