Pages

Sunday, June 2, 2013

Jendela Kamar

Aku melihatnya dari balik jendela kamarku. Melihat dia menjemur pakaiannya. Melihat detail dari dirinya. Melihat apa yang membuat kamu begitu takut kehilangannya. Dari balik jendela ini, tak kutemukan keistimewaan darinya. Entah mengapa kamu begitu sayang padanya. Dari pandanganku, dia terlihat biasa saja, tak ada yang spesial. Aku coba melihatnya lebih dalam lagi, lebih detail lagi. Apa karena dia cantik ? Atau karena dia lebih feminim dariku ? Atau bahkan dia punya rasa sayang yang lebih besar dariku ?. Sekali lagi aku mengintipnya dari balik jendela kamarku. Aku tak pernah menyangka bisa satu kost dengannya. Dia yang menjadi rivalku dalam hal menjadi nomor satu di hatimu. Tapi aku kalah, aku mengalah, dan aku menyerah. Aku sadar ini bukan waktuku lagi untuk tetap ada di hatimu. Aku melihatnya lagi, lagi dan lagi. Aku cuma ingin tahu apa istimewanya dia bagi kamu. Tapi tidak kutemukan itu. Ah, sudahlah aku berhenti melihatnya dari balik jendelaku. Kan nggak enak juga kalau diintip diam-diam oleh rival :D. 

No comments:

Post a Comment