"Aku nggak bisa milih, dua-duanya sama-sama bagus !"
Seringkali kita melontarkan kalimat tersebut ketika kita dihadapkan pada dua pilihan yang kita anggap sulit. Seringkali juga kita mengambil keputusan yang salah dalam memilih diantara dua pilihan itu. Mengapa kita selalu dihadapkan pada pilihan ? Apa karena "Hidup Itu Pilihan" ?.Atau karena "Hidup Itu Penuh Pilihan" ?. Dan kenapa kita beranggapan pilihan itu hanya ada dua ? Kenapa bukan tiga, empat atau bahkan 10 ?? Kan jadi enak, banyak pilihan. Tapi kalo banyak-banyak juga bingung pilih yang mana. O.o ?
Kali ini, yang aku alami ini adalah memang hanya dua pilihan. Bukan aku yang memilih, tapi akulah pilihan tersebut. Aku tidak merasa sebagai pilihan yang terbaik, tapi aku merasa sebagai pilihan yang pantas untuknya. Kenapa aku bisa merasa seperti itu ?. Ya karena aku yang lebih dulu. Aku yang lebih dulu dia sukai, yang lebih dulu dia sayang, yang lebih dulu dia perhatikan, yang lebih dulu menghabiskan banyak waktu dengannya, yang lebih dulu menjadi PRIORITASnya, dan yang lebih dulu ada di hatinya.... sebelum datang yang lain.
Aku memang tidak banyak tahu dengan hubungan mereka, tapi hanya indera perasaku (baca : hati) yang sering membisikkan bahwa ada yang janggal dengan mereka. Ada yang disembunyikannya dariku dan aku bisa dengan cepat mengetahui itu. Ibaratnya nih nyimpen bangkai tikus di kolong tempat tidur, pastinya 2-3 hari lagi bakal kecium kan tuh busuknya ??. Maka seperti itulah aku mengetahui itu semua. Sedikit demi sedikit aku mulai mengetahui apa yang sebenarnya dan mulai sadar bahwa aku akan kehilangan (atau bahkan sudah kehilangan) orang yang sayang sama aku. Dan paranhya lagi, aku baru menyadari bahwa aku juga mulai sayang dia. Tapi semua terlambat sudah :)
Dia, mulai sadar bahwa dia punya dua pilihan. Aku atau cewe itu. Tapi hubungan mereka sudah terlalu jauh, maka aku putuskan untuk mundur perlahan. Move on secara berkala. Dia, mengaku masih sayang aku tapi tidak bisa mengakhiri hubungannya dengan yang lain. Aku rasa, aku yakin walaupun dia masih sayang aku tapi tetap saja cewe itu yang lebih dia sayang, yang lebih dia utamakan, dan yang lebih dia hargai.
"Don't be afraid to letting go of what should be go" |
Simpan aku dalam hatimu, jangan di otakmu. Karena otakmu akan dengan mudah melupakanku.
Dan ketika suatu saat kamu menemukan tulisan ini, ketahuilah aku masih belum bisa merelakanmu untuk bahagia. Meski dengannya.
NB : Aku tulis ini hanya untuk memuaskan hati saja. Tidak ada niat untuk curhat atau mencuri simpati atau apapun itu. Semua kata-kata di dalam tulisan ini keluar dengan liar dari otak dan mengalir deras melalui jari-jari ku :). Dan ingat #HanyaFiktifBelaka.
Regards,
Alis Nyambung.
No comments:
Post a Comment